Warga Khawatir Perbaikan Jalan Kranji Jadi Proyek Abadi Bila Tanpa Got
Jl Jenderal Sudirman-Jl I Gusti Ngurah Rai di Kranji, Kota Bekasi, akan segera dibeton setelah sekian lama rusak. Namun perbaikan jalan tidak akan disertai pembangunan drainase (got) di lokasi.
Hal ini mengundang kekhawatiran warga sekitar. Warga menilai pembangunan drainase (got) justru penting bagi kondisi permukaan jalan. Salah seorang pedagang di lokasi, Kiki (42), menginginkan adanya pembangunan drainase yang baik di jalan tersebut. Genangan air yang kerap memenuhi lubang dinilai menjadi sumber kerusakan utama.
“Ini menggenang terus airnya, kalau airnya nggak ke warga ya ketampung di sini, di lubang-lubang ini. Ini mah ditambal berulang-ulang. Pas puasa kemarin juga sempet ditambal, tapi ya gitu (rusak lagi),” keluhnya di lokasi “Soalnya drainasenya juga nggak dibetulin, tuh gotnya. Walaupun aspal jelek, kalau airnya bisa ngalir ke got biasanya mah awet,” ungkapnya.
Kiki menilai perbaikan jalan seharusnya dibarengi dengan pembangunan drainase yang baik, agar genangan air yang merusak aspal jalan dapat diatasi. “Kalau nggak dibarengin sama pembangunan got sih, ya jadi ‘proyek abadi’. Jadi nanti bolong, tambal lagi, bolong, tambal lagi,” kata Kiki, mengungkapkan kekhawatiran namun tertawa.
Hal serupa disampaikan oleh Kila (28). Selama berjualan di dekat jalan rusak tersebut, Kila mengaku sering terkena cipratan air yang menggenang di lubang. “Minta diperbaikin lagi deh ini jalannya, minta dibagusin jalannya, kasihan. Kadang-kadang kita yang jualan di sini suka keciprat air kalau ada genangan di lubangnya,” pinta Kiki.
“Ini kan menggenang terus airnya kalau sudah di dalam lubang-lubang gini,” tambahnya. Kila berharap persoalan air yang menggenang tersebut dapat dituntaskan dengan pembuatan got (drainase) di sekitar jalan yang rusak. “Penginnya sih ada got (drainase) ya, biar air bisa ngalir gitu, nggak menggenang,” ungkapnya.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Rasim (70). Ia berharap bukan hanya jalannya saja yang diperbaiki, tapi drainasenya juga dihadirkan. “Kalau got kan ini sepanjang jalan ini nggak ada nih. Penginnya mah ada got ya, biar mengalir airnya. Kalau hujan melulu nanti aspalnya cepat tergerus,” kata Rasim.
Sebelumnya, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi menjelaskan pembangunan jalan di ruas ini tidak akan disertai dengan pembangunan saluran air. Soalnya, belum ada anggaran untuk pembangunan saluran air. “Salurannya belum ditangani. Anggarannya nggak cukup,” kata Idi Sutanto selaku Kepala Bidang Bina Marga DBMSDA Kota Bekasi.
Presiden Jokowi soal Perbaikan Jalan: Jangan Enak-enak Diambil Alih, Daerah Malah Tidur
Dilansir dari https://binamargadki.net/ Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk perbaikan jalan di Sumatera Utara (Sumut). Di samping itu, Jokowi mengingatkan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tetap memiliki tanggung jawab memperbaiki jalan.
“Ini kan kita mengambil jalan-jalan infrastruktur yang kabupaten/kota dan provinsi tidak memiliki kemampuan sehingga sebagian kita ambil, sebagian tetap tanggung jawab provinsi, kabupaten/kota. Jangan enak-enak diambil alih, yang kabupaten/kota malah tidur, ndak, bukan itu maksudnya. Kita ini ingin membantu, mempercepat, memperbaiki karena keluhan masyarakat,” kata Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Jokowi mengatakan perbaikan jalan rusak di Sumut segera dikerjakan pemerintah. Perbaikan tersebut tidak hanya untuk ruas Jalan Gunting Saga yang ditinjau langsung oleh Jokowi, tetapi juga jalan di Asahan. “Ya langsung dikerjakan, nanti insyaallah bulan Juli sudah mulai semuanya, dan tidak hanya di Labuhanbatu Utara, termasuk di Asahan karena identifikasi kita sudah komplet,” imbuhnya.
Selain di dua jalan tersebut, Jokowi juga menyebut bahwa perbaikan akan dilakukan di jalan lainnya di Sumut. “Tapi juga bukan hanya di Sumut saja, provinsi-provinsi yang lain juga semuanya akan kita cek satu per satu,” imbuhnya.